Inspirasi Pagi 1

:: RAHASIA KEKUATAN CIUM TANGAN & CIUM KENING ::

Tahukah Anda...
Mengapa lelaki mesti mencium kening istri & istri mesti mencium tangan suaminya?

Bahwa sesungguhnya semangat & ketenangan lelaki itu terletak pd kening istrinya. Lalu sumber ketenangan & kekuatan perempuan itu ada di punggung tangan suaminya.

Mengecup kening istri atau mencium tangan suami, hakikatnya sebuah simbol dari satu hal paling mahal dalam hubungan suami isteri.
“Apa itu?”
“Saling percaya”.
Jangan menilai bahwa yg mendorong suami mengecup kening istrinya itu karna birahi. Seorg suami mengecup kening istri adalah cara dirinya mendpt ketenangan.

Dan perempuan mencium tangan lelaki bukan semata tentang siapa yg lebih tinggi derajatnya, tp itu adalah tanda bahwa keikhlasan yang menuntunnya. Karena perempuan juga tahu, di tangan suaminya ada ridha Tuhannya.

Knp mesti kening atau tangan? *

Kening perempuan adalah sumber ketenangan & semangat bagi suami, karena kening adalah saksi dr ketaatan pd Tuhan.
Keninglah, perantaraan tunduk makhluk pada Penciptanya.
Keninglah bagian tubuh pertama yg mengaku, bhw Tuhan adalah Maha Tinggi, smntr diri adalah rendah. Keninglah yg bersujud.
Kening berada paling bwh, sbg simbol bhw tiada yg lbh tinggi drpd Tuhan. Pdhl kening adalah bagian tubuh kita yg paling tinggi.

Maka pada kening perempuanlah Tuhan hembuskan sumber ketenangan. Maka tak heran jika suami bisa merasakan ketenangan setelah mengecup kening istrinya.

Lalu, apakah sama kondisinya dgn tangan suami yg dicium istri?
Perempuan mencium tangan suami bukan semata menempelkan bibirnya. Ada doa yg ia panjatkan di tangan suami, semata meletakkan doa disana, karna dengan tangan itulah suaminya bekerja untuk org2 yg dicintai & disayanginya.

Lewat ciuman di tangan suami, seorang istri sdg memohon pd Tuhannya, agar menjaga tangan suaminya dr hal2 yg dibenci oleh-NYA. Melalui ciuman yang diletakkan di tangan suami, seorang istri menitipkan doa agar Tuhan menjaga tangan suami utk menjaga kasih sayangnya & tak mengambil yg bukan haknya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inspirasi Sore

Renungan malam

Renungan jelang Isya