Renungan Malam

*_RENUNGAN MALAM_*

✋🏻💥‼☄ KARENA DOSA

Ada orang bilang, jangan kaitkan bencana dengan dosa. “Dosa tidak bisa dijadikan alat ukur terjadi bencana sebab ada orang atau komunitas lain yang lebih banyak dosanya, justru tidak mendapatkannya.”
“Jadi, adanya gempa bumi atau tsunami, itu adalah bencana dari peristiwa alam.”
“Bencana gempa bumi harus dilihat ilmu geologi. Mereka melihatnya dari sisi lempengan bumi menggerak. Di atas magma di dalam perut bumi. Ada yang ahli di bidang itu,”

Saudaraku, kalau yang mengucapkan kata-kata di atas adalah seorang ateis anti tuhan, akan kami katakan:
Maklumlah, tapi ketika yang mengatakannya adalah seorang muslim, apalagi kiyai, maka ucapannya membuat kita terheran-heran.

Sebagai orang beragama, terutama Islam, kita mengimani bahwa Allahlah Rabb sekalian alam, artinya, Dialah yang menciptakan alam, memilikinya dan mengaturnya.

Aktivitas langit, bumi dan segala sesuatu di alam ini adalah dengan pengaturan Allah, matahari terbit dari timur tenggelam di barat, semua dengan perintah Allah, oleh karenanya, kelak saat Allah perintahkan agar matahari terbit dari barat, iapun taat.

Api membakar, dengan perintah Allah, oleh karenanya, saat Allah perintahkan agar api tidak membakar, iapun taat sehingga tidak membakar Nabi Ibrahim.
Angin datang, angin pergi, menjadi manfaat atau bencana, semua dengan perintah Allah, sehingga ketika Allah perintahkan angin untuk menghancurkan kaum Aad, maka ia taat.

تُدَمِّرُ كُلَّ شَيْءٍ بِأَمْرِ رَبِّهَا فَأَصْبَحُوا لَا يُرَىٰ إِلَّا مَسَاكِنُهُمْ  كَذَٰلِكَ نَجْزِي الْقَوْمَ الْمُجْرِمِينَ

“(Angin) yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa.” (Surat Al-Ahqaf, Ayat 25)

Kita tidak mengingkari kaitan sebab musabab, lempengan dalam tanah, tanah yang kandungan airnya banyak, dll dari teori-teori ilmu alam. Tapi, siapa yang mengatur sebab musabab tersebut, kalau anda seorang muslim tentu anda akan menjawab, 'Allah'.
Tentu beda dengan jawaban seorang ateis.

Mengapa Allah merubah aturan-Nya pada sebagian kondisi, ombak yang sebelumnya elok dipandang, berubah menjadi dahsyat dan mengerikan. Gunung yang sebelumnya terlihat menawan, berubah menjadi menyeramkan. Bumi yang damai dan tenang bagi penghuninya, berubah menjadi menakutkan. Tanah yang baik menjadi pijakan manusia, berubah, justru menelan mereka. Dulu makmur, kini hancur. Apa sebabnya? Allah telah memberikan jawabannya.

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ [الروم: 41]

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Surat Ar-Rum, Ayat 41)

"Disebabkan karena perbuatan manusia," Maknanya dengan sebab apa yang manusia lakukan dari kemaksiatan dan kekafiran. [Tafsir Ibnu Juzai]

Setelah ayat diatas Allah mengatakan:

قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلُ ۚ كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُشْرِكِينَ

Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)." (Surat Ar-Rum, Ayat 42)

Ya, mereka diazab karena syirik. Andai manusia senantiasa beriman dan bertakwa kepada Allah, tentu Allah akan perintahkan alam dengan aturan yang membawa berkah, Allah berfirman:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (Surat Al-A'raf, Ayat 96)

Memang, kita tidak bisa menentukan dan m

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inspirasi Sore

Renungan malam

Renungan jelang Isya