Dialog imajiner antara Manusia dengan Al-Quran.

*Manusia*: wahai Al-Quran, mengapa nampak  melesu?
Bukankah kemarin nampak ceria? Kemana perginya ceria yang kemarin duhai Kitabullah?

*Al-Quran*: Aku sedih dan terheran dengan temen juga kerabatmu.
Kecewa kepada polah tingkah mereka.

*Manusia*: apa yang membuatmu terheran? Apa salah kami?

*Al-Quran*: what???
Tidakkah kau menyadarinya? Masihkah bertanya apa salah kalian??
Kalian lupa, waktu Ramadhan kalian bisa membaca & mengkhatamkan aku berulang-ulang bahkan berjuz-juz. Ada yg 2,3, bahkan 10x.
Kala Ramadhan tiba mereka berlomba melantunkan ayatku, namun kala syawal mejelang mereka mulai menjauh dariku

Tapi lewat Ramadhan....mana semangat mereka???
Semua lenyap digerus gempitanya hari nan Fitri. Padahal justru di hari kemenangan itu hati semakin tertunduk khusyu' lisan pun semakin rajin untuk membaca kalam Nya.

Dan Aku (Al Quran) pun bertanya:
Mana yg kemaren berkali-kali mengkhatamkan aku??
Kemana mereka.....

Jangankan mengulang berkali-kali 1 juz pun terseok-seok untuk diselesaikan.

Ahhh...Sungguh mengkhawatir kan keadaanmu wahai manusia, hanya sedikit yang Istiqomah.

Dan diantara yang Istiqomah, lebih sedikit lagi yang ikhlas.

Semoga kita menjadi pribadi yang ikhlas tak sekedar khalas

( *Adityo Nugroho* , Promas DPP ODOJ)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inspirasi Sore

Renungan malam

Renungan jelang Isya