Renungan jelang Dhuha

🍧🍧🍧🍧🍧🍧 *Materi Khusus* 🅜🅓🅜🅢
*_TAZKIYATUN NAFZ_*

*_DOAMU TAK KUNJUNG TERKABUL ?_*

*_Bismillaah.._*

*_Melakukan kesalahan dalam berdoa bisa menjadi salah satu penyebab sehingga doa tak kunjung terkabul. Mengenali berbagai kesalahan dalam berdoa merupakan salah satu bentuk ikhtiar agar Allah berkenan mengabulkan doa kita._*

*_Tahukah engkau apa saja kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam berdoa ?_*

❶ *_MENYEPELEKAN KEKHUSU'AN DAN PERENDAHAN DIRI DI HADAPAN ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA KETIKA BERDOA._*

*_Allah ta’ala berfirman, “Berdoalah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.”_* _(📑QS. Al-A’raf:55)_

*_Allah ta’ala juga berfirman, “Sesungguhnya, mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) segala kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.”_* _(📑QS. Al-Anbiya’:90)_

*_Seseorang yang berdoa seharusnya bersikap khusyu', merendahkan diri di hadapan Allah, tawadhu’, dan menghadirkan hatinya. Kesemua ini merupakan adab-adab dalam berdoa. Seseorang yang berdoa juga selayaknya memendam keinginan mendalam agar permohonannya dikabulkan, dan dia hendaknya tak henti-henti meminta kepada Allah._*

*_Seyogianya, dia selalu ingin menyempurnakan doanya dan memperbagus kalimat doanya, agar doa tersebut terangkat menuju Al-Bari (Dzat yang Maha Mengadakan segala sesuatu), dan itu dilakukannya hingga Allah mengabulkan doa itu._*

*_Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits, yang sanadnya dinilai hasan oleh Al-Mundziri, dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika kalian berdoa kepada Allah maka berdoalah kepada-Nya dengan penuh keyakinan bahwa doa tersebut akan dikabulkan. Sesungguhnya, Allah tidaklah mengabulkan doa seorang hamba, yang dipanjatkan dari hati yang lalai.”_*

❷ *_PUTUS ASA, MERASA DOANYA TIDAK AKAN TERKABUL, SERTA TERGESA-GESA INGIN DOANYA SEGERA TERWUJUD_*

*_Sikap-sikap semacam ini merupakan penghalang terkabulnya doa. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda,_*

*_“Doa yang dipanjatkan seseorang di antara kalian akan dikabulkan selama dia tidak tergesa-gesa. Dirinya berkata, ‘Aku telah berdoa namun tidak juga terkabul.’”_*

*_Telah diketengahkan, bahwa seseorang yang berdoa sepatutnya yakin bahwa doanya akan dikabulkan, karena dia telah memohon kepada Dzat yang Paling Dermawan dan Paling Mudah Memberi._*

*_”Dan Rabbmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”_* _(📑QS. Al-Mu’min:60)_

*_Barang siapa yang belum dikabulkan doanya, jangan sampai lalai dari dua hal :_*

*_Mungkin ada penghalang yang menghambat terkabulnya doa tersebut, seperti : memutus hubungan kekerabatan, bersikap lalim dalam berdoa, atau mengonsumsi makanan yang haram. Secara umum, seluruh perkara ini menjadi penghalang terkabulnya doa._*

*_Boleh jadi, pengabulan doanya ditangguhkan, atau dia dipalingkan dari keburukan yang semisal dengan isi doanya._*

*_Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu,_*

*_Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa yang tidak mengandung dosa dan tidak pula pemutusan hubungan kekerabatan, melainkan Allah akan memberinya salah satu di antara tiga hal : doanya segera dikabulkan, akan disimpan baginya di akhirat, atau dirinya akan dijauhkan dari keburukan yang senilai dengan permohonan yang dipintanya.” Para shahabat berkata, “Kalau begitu, kami akan banyak berdoa.” Rasulullah menanggapi, “Allah lebih banyak (untuk mengabulkan doa kalian).”_* _(Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Ya’la dengan sanad jayyid; hadits ini berderajat sahih dengan adanya beberapa hadits penguat dari jalur ‘Ubadah bin Shamit yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Al-Hakim, serta dari jalur Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Ahmad dan selainnya)_

❸ *_BERDOA DENGAN KEDUDUKAN NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM, SERTA BERTAWASUL DENGANNYA_*

*_Tindakan ini merupakan salah satu bentuk bid’ah dan bentuk kelaliman dalam berdoa. Dasarnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mengajarkan cara berdoa semacam itu kepada seorang shahabat pun. Ini membuktikan bahwa berdoa dengan menggunakan kedudukan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam dan bertawasul dengan para pemilik kedudukan adalah amalan bid’ah, serta merupakan sebuah cara ibadah baru yang dikarang-karang tanpa dalil. Demikian juga dengan segala bentuk sarana yang berlebih-lebihan (ghuluw) yang menyebabkan doa terhalang untuk terkabul._*

*_Adapun riwayat, “Bertawasullah dengan kedudukanku! Sesungguhnya, kedudukan sangat mulia di sisi Allah,”_*

*_Maka riwayat ini merupakan sebuah kedustaan besar atas nama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak sahih disandarkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam._*

❹ *_BERSIKAP LALIM DALAM BERDOA, MISALNYA : DOA YANG ISINYA PERBUATAN DOSA ATAU PEMUTUSAN HUBUNGAN KEKERABATAN_*

*_Sebagaimana tiga perkara yang disebutkan, perkara keempat ini juga menjadi salah satu penghalang terkabulnya doa seorang hamba._*

*_Sungguh, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda, “Akan muncul sekelompok orang yang lalim dalam berdoa.”_* _(📓HR. Ahmad, Abu Daud, dan yang lainnya; hadits hasan sahih)_

*_Allah ta’ala berfirman, “Berdoalah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.”_* _(📑QS. Al-A’raf:55)_

*_Contoh sikap lalim: berdoa agar bisa melakukan dosa, agar bencana ditimpakan, atau supaya hubungan kekerabatan terputus._*

*_Sebagaimana hadits riwayat At-Tirmidzi dan selainnya dari Ubadah bin Shamit, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,_*

*_“Di muka bumi ini, tidak ada seorang muslim pun yang memanjatkan doa kepada Allah melainkan Allah pasti akan memberi hal yang dipintanya atau Allah akan memalingkannya dari keburukan yang senilai dengan isi doanya, sepanjang dia tidak memohon doa yang mengandung dosa atau pemutusan hubungan kekerabatan.”_* _(📓HR. Turmudzi dan Ahmad; dinilai sebagai hadits hasan-shahih oleh Al-Albani)_

*_Bersabarlah dalam menanti terkabulnya doa, perbanyak amalan saleh yang bisa menjadi sebab terwujudnya doa, dan jauhi segala kesalahan yang bisa menyebabkan doa tidak kunjung terkabul. Semoga Allah merahmati kita…._*

*_Kita pungkasi tulisan ini dengan memohon kepada Allah, agar Dia tidak menolak doa kita._*

*_“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak pernah puas, juga dari doa yang tidak terkabul.”_* _(📓HR. Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasa’i; hadits sahih)_

muslimah.or.id
*_Penulis :_* _Ummu Asiyah Athirah_
*_Muraja’ah :_* _Ustadz Ammi Nur Baits_

*_Maraji’ (referensi) :_*

_Al-Minzhar fi Bayani Katsirin min Al-Akhtha’ Asy-Syai’ah, karya Syekh Shalih bin Abdul Aziz Alu Syekh, terbitan Jami’ah Al-Imam Muhammad bin Su’ud Al-Islamiyyah, tahun 1413 H._

_Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, karya Syekh Al-Albani, Maktabah Asy-Syamilah._

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inspirasi Sore

Renungan malam

Renungan jelang Isya