Inspirasi Pagi

Hadist Hari Ini
عَنْ مَعْقِلَ بْنَ يَسَارٍ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: مَا مِنْ عَبْدٍ اسْتَرْعَاهُ اللَّهُ رَعِيَّةً فَلَمْ يَحُطْهَا بِنَصِيحَةٍ إِلاَّ لَمْ يَجِدْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ. رواه البخاري

Dari Sayyidina Ma'qil ibn yasar رضيَ اللَّه عنهُ : Aku mendengar Nabi صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم bersabda yang maksudnya : Tidaklah seorang hamba yang Allah beri amanat kepemimpinan, namun dia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik, melainkan ia tidak akan mendapatkan bau surga.(HR. Bukhari)

*ASH-SHOFWAH AL-MALIKIYYAH*
Himpunan Alumni Abuya Almaliki
081938577305

🌹# *HIKMAH PAGI*🌸
عنْ سُلَيْمانَ بْنِ صُرَدٍ رضي اللَّه عنهُ قال : كُنْتُ جالِساً مع النَّبِي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم، ورجُلان يستَبَّانِ وأَحدُهُمَا قَدِ احْمَرَّ وَجْهُهُ . وانْتفَخَتْ أودَاجهُ . فقال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « إِنِّي لأعلَمُ كَلِمةً لَوْ قَالَهَا لَذَهَبَ عنْهُ ما يجِدُ ، لوْ قَالَ : أَعْوذُ بِاللّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ ذَهَبَ عنْهُ ما يجدُ . فقَالُوا لَهُ : إِنَّ النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ : «تعوَّذْ بِاللِّهِ مِن الشَّيَطان الرَّجِيمِ ». متفقٌ عليه

Dari Sayyidina Sulaiman bin Shurad رضي اللَّه عنهُ berkata : "Saya duduk bersama Rasulullah صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم. dan di situ ada dua orang yang saling bermaki-makian antara seorang dengan kawannya. Salah seorang dari keduanya itu telah merah padam mukanya dan membesarlah urat lehernya, kemudian Rasulullah صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم bersabda:yang maksudnya "Sesungguhnya saya mengetahui suatu kalimat yang apabila diucapkannya, tentulah hilang apa yang ditemuinya -kemarahannya, iaitu andaikata ia mengucapkan: "A'udzu billahi minasy syaithanir rajim," tentulah lenyap apa yang ditemuinya itu. Orang-orang lalu berkata padanya - orang yang merah padam mukanya tadi: "Sesungguhnya Rosulullah صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم bersaba yang maksudnya: "Mohonlah perlindungan kepada Allah dari syaitan yang direjam." (HR. Bukhari dan Muslim)

💦# *EmbunPagi*
Terkadang rasa kecewa yang mendalam disebabkan oleh harapan diri yang terlalu tinggi terhadap sesuatu.

🕋📖# *Ayat kita hari ini*

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَنْ تَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ ظُهُورِهَا وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَىٰ ۗ وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.

📖Surat Al-Baqarah Ayat 189

Doa hari ini

بِسْمِ الله رَبِّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ, وَرَبِّ الأَرَضِيْنَ السَّبْعِ, وَرَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ

Dengan nama Allah, Tuhan Yang Mengatur tujuh petala langit dan Tuhan Yang Mengatur tujuh petala bumi, dan Tuhan Yang Mengatur Arsy yang agung

*Kutipan dari kitab SYAWARIQUL ANWAR Karangan Almagfur lahu ABUYA ASSAYYID MUHAMMAD ALAWI ALMALIKI ALHASANI*

Hai'ah ASH-SHOFWAH AL-MALIKIYYAH
Himpunan Alumni Abuya Almaliki
081938577305

Inspirasi Pagi :

*Dahulukan urusan akhiratmu, maka Allah akan permudah urusan duniamu.*

“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagia pun di akhirat.” (QS. Asy-Syura: 20)

Tetap Semangat.
————
*HJS*

📚 TANDA BAHAGIA DAN SENGSARA

❅ https://t.me/MuliaDenganSunnah

✏Al-Imam Ibnul Qoyyim al-jauziyah rahimahullah bertutur:

"Diantara tanda kebahagiaan seorang hamba :
1⃣ Semakin bertambah ilmunya, bertambah pula tawadhu' dan kasih sayangnya.
2⃣ Semakin bertambah amalannya, bertambah pula rasa takut dan khawatirnya.
3⃣ Semakin bertambah usianya, ambisinya semakin berkurang
4⃣ Semakin bertambah hartanya, bertambah pula kedermawanan dan kemurahannya.
5⃣ Semakin naik kedudukan dan statusnya,  semakin tawadhu, semakin dekat dengan manusia, dan berusaha memenuhi hajat mereka.

Sebaliknya,

"Diantara tanda kesengsaraan seorang hamba :
1⃣ Semakin bertambah ilmunya, bertambah pula kesombongan dan keangkuhannya.
2⃣ Semakin bertambah amalannya, bertambah pula rasa bangga pada dirinya, dan merendahkan orang lain, serta menyangka dirinya sudah baik.
3⃣ Semakin bertambah usianya, ambisinya pun meningkat.
4⃣ Semakin bertambah hartanya, meningkat pula sifat bakhil (pelit) enggan untuk menginfakkannya.
5⃣ Semakin naik kedudukan dan statusnya, sifat sombong dan angkuh pun meningkat.

Semua itu merupakan ujian dan cobaan dari Allah, yang dengannya Allah menguji hamba-hambaNya. Ada diantara hambaNya yang beruntung, dan ada pula yang celaka.

Demikian pula dengan berbagai kemuliaan, baik bentuknya kekuasaan, pangkat/jabatan dan harta, itupun ujian dan cobaan dariNya. Allah menyebutkan tentang Nabi Sulaiman-alaihis salam-, ketika terpesona dengan singgasana Bilqis:

َ هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ

"Ini termasuk karunia Rabbku untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau kufur(akan nikmat-Nya)".[QS. An Naml:40].

Maka semua nikmat merupakan cobaan dan ujian dari Allah, dengan itu akan nampak syukurnya orang-orang yang bersyukur, dan kufurnya orang-orang yang kufur nikmat. Sebagaimana halnya musibah, itupun cobaan dariNya. Allah menguji dengan nikmat dan musibah. Allah Ta'ala berfirman :

فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ * وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ* كلا...

Adapun manusia apabila Rabbnya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Rabbku telah memuliakanku".
Adapun bila Rabbnya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Rabbku menghinakanku". Sekali-kali tidak demikian! [QS.Al Fajr :15-17].

Yaitu, tidak setiap orang yang Aku luaskan rezekinya, Aku muliakan dan memberinya nikmat, itu adalah bentuk pemuliaanKu kepadanya. Dan tidak setiap orang yang Aku sempitkan rezekinya, dan Aku berikan padanya musibah, itu adalah bentuk hinaan dariKu. Sekali-kali tidak demikian...

📙Al Fawaid, hal.148-149

📃 At - Tashfiyah Wattarbiyah

✒ Editor : Admin Asy-Syamil.com

•═══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═══════•
📮CHANNEL MULIA DENGAN SUNNAH

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inspirasi Sore

Renungan malam

Renungan jelang Isya